Belakangan ini Herd Immunity ramai dibahas lantaran diklaim ampuh memperlambat persebaran virus corona. Lalu, apa yang dimaksud Herd Immunity serta bagaimana cara kerjanya?
![]() |
Ide herd immunity muncul pekan lalu dan menjadi headline berita utama setelah perdana menteri Inggris Boris Johnson mengindikasikan strategi tersebut dan membiarkan penyakit menyebar. (FOTO:IST). |
SELARIK.COM, JAKARTA - Belakangan ini Herd Immunity ramai dibahas lantaran diklaim ampuh memperlambat persebaran virus corona. Lalu, apa yang dimaksud Herd Immunity serta bagaimana cara kerjanya?
Penyebaran virus corona yang tak terbendung adalah skenario terburuk para ahli. Mereka mengatakan bahwa virus tersebut dapat menginfeksi 60% populari di dunia bahkan dalam satu tahun.
Ide herd immunity muncul pekan lalu dan menjadi headline berita utama setelah perdana menteri Inggris Boris Johnson mengindikasikan strategi tersebut dan membiarkan penyakit menyebar. Itu dikuatkan pernyataan Kepala penasihat ilmu pengetahuan untuk pemerintah Inggris, Patrick Vallance.
Patrick Vallance mengatakan negara itu perlu "membangun semacam herd immunity sehingga lebih banyak orang yang kebal terhadap penyakit ini dan mengurangi penularannya.
Senada dengan itu, Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, menuturkan "Kita dapat memperlambat penyebaran virus sementara pada saat yang sama membangun kekebalan kelompok dengan cara yang terkendali."
Namun demikian, Matt Hancock, Sekretaris Inggris for Health and Social Care, mengkritik pemerintah Inggris. Dia menegaskan bahwa, “Herd immunity bukan tujuan atau kebijakan Ingrris."
Lalu, apa itu Herd Immunity?
Dilansir Aljazeera, Senin (23/3/2020), Herd Immunity adalah situasi saat orang dalam populasi tertentu mempunyai kekebalan terhadap penyakit.Dengan kata lain, Herd immunity adalah kekebalan kawanan yang membiarkan virus terus menyebar sehingga banyak orang terinfeksi dan apabila mereka sembuh, banyak orang akan kebal sehingga wabah akan hilang dengan sendirinya karena virus sulit menemukan host atau inang untuk dihinggapi.
Kekebalan tubuh bisa berasal dari vaksinasi atau dari orang yang terjangkit penyakit itu sebelumnya. Dalam kasus pandemi corona ini bisa digambarkan semakin banyak yang terinfeksi, maka bakal lebih banyak orang yang sembuh dan kemudian menjadi kebal.
Martin Hibberd, profesor penyakit menular dari London School of Hygiene mengatakan, jika sekitar 70 persen dari polulasi yang terinfeksi telah pulih, maka kemungkinan wabah penyakit jauh lebih sedikit.
"Sebab kebanyakan orang resisten (kebal) terhadap infeksi. Inilah yang disebut Herd Immunity".
Lalu apakah cara ini efektif memperlambat persebaran virus korona?
Hasil penelitian terbaru menyebutkan satu orang yang terinfeksi virus corona akan menularkan kepada sekitar 2-3 orang lain. Jika tidak ada tindakan yang diambil, maka Herd Immunity bakal meningkat antara 50-70 persen. Sehingga sisa populasi menjadi kebal.Namun, belum ada yang menempuh cara ini. Saat ini semua ilmuwan dan tenaga medis di dunia berfokus pada menurunkan jumlah orang yang terinfeksi.
"Dari sudut pandang epidemologi, triknya adalah mengurangi jumlah orang yang kontak dengan kita. Sehingga kita dapat menurunkan jumlah orang yang terinfeksi. Jadi Herd Immunity dimulai lebih awal," kata Matthew Baylis, profesor dari Institute of Infection, Veterinary and Ecological Sciences di Liverpool University.
Terlepas dari skenario Herd Immunity, langkah pemerintah mengimbau warga melakukan pembatasan sosial alias social distancing agar memutus rantai persebaran virus corona. Cara ini akan memberikan waktu bagi paramedis berfokus mengobati mereka yang terjangkit dalam kondisi kronis.
Perlu dipahami, virus adalah parasit yang dalam keadaan setengah hidup dan mati. Virus butuh sel inang untuk bereplikasi.
Jika tidak menemukaan sel inang yang cocok, maka virus akan mati. Itulah sebabnya masyarakat Indonesia diimbau melakukan pembatasan sosial demi memutus rantai persebaran virus corona.
Itulah sebabnya sangat penting bagi masyarakat Indonesia tetap tinggal di rumah jika memungkinkan.
COMMENTS