Jaringan Muda Nahdlatul Ulama (JMNU) mengadakan hari Peringati Sewindu Haul Gus Dur Pada Acara Diskusi ini bertema "GusDur di Mata Anak Muda Milenial" di Hotel Mega Proklamasi Jakarta. Jumat, 22 Desember 2017.
SELARIK.COM, JAKARTA, - Jaringan Muda Nahdlatul Ulama (JMNU) mengadakan hari Peringati Sewindu Haul Gus Dur Pada Acara Diskusi ini bertema "GusDur di Mata Anak Muda Milenial" di Hotel Mega Proklamasi Jakarta. Jumat, 22 Desember 2017.
Agenda tersebut dihadiri Tokoh Nasional H Bambang Susanto yang merupakan sahabat terdekat Gus Dur dan beberapa Ketua Ormas Islam dan Organisasi Kemahasiswaan.
Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur, meninggal dunia pada usia 69 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangkusumo, Jakarta.
Setiap tahun di seputar peringatan hari kepergiannya, ragam agenda untuk menghormati kenangan akan Gus Dur digelar oleh elemen-elemen masyarakat.
Bambang menyebutkan di era digital dan milenial ini, semua generasi khususnya generasi milenial merasakan KERINDUAN yang sangat besar terhadap sosok KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Di samping itu, lanjut Bambang, ada banyak nilai-nilai luhur yang diberikan Gus Dur kepada masyarakat Indonesia selama ia hidup. Salah satu yang begitu membekas hingga saat ini adalah nilai-nilai toleransi. Gus Dur berjuang dengan nilai toleransi untuk menjaga keberagaman agama di Tanah Air. Sikap itu sampai membuat ia diejek sebagai seorang "Islam Liberal".
Lanjut, meski Gus Dur selalu menimbulkan pro dan kontra, tetapi kini banyak masyarakat Indonesia begitu merindukannya.
"Dulu mungkin kita tidak merasakan apa makna yang dikatakan beliau, tapi setelah beliau wafat saat itu kita merindukannya." ungkap Bambang
COMMENTS