Gus Ami menilai bahwa kekerasan pada anak merupakan perbuatan keji yang sulit untuk dilihat dengan kasat mata. Dan seluruh elemen masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap hal itu.
![]() |
Gus Ami mengajak semua warga PKB dan semua warga Indonesia menggunakan mimbar keagamaan untuk menyuarakan kampanye anti #KekerasanPadaAnak. (Foto: IST) |
SELARIK.COM, JAKARTA - Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Gus Ami mengutuk kekerasan terhadap anak yang terjadi di Tasikmalaya. Dalam aksi keji tersebut satu bocah perempuan mengalami luka berat dan satu lain tewas akibat luka bacokan ketika ditemukan di Sungai Cilose, Kota Tasikmalaya, Jumat lalu.— a muhaimin iskandar (@cakiminpkb) July 2, 2017
Apapun bentuk #KekerasanPadaAnak, dari yang ringan hingga berat tidak boleh menjadi bagian kehidupan orang Indonesia.
Dalam akun Twitter resminya pada Minggu (02/072017), Ketua Umum DPP PKB tersebut menyatakan bahwa kekerasan fisik terhadap tidak akan pernah diterima masyarakat Indonesia dan tidak ada ruang sedikit pun untuk para pelakunya.
"Kembali kita disuguhkan kekerasan pada anak di Tasikmalaya. Dua anak (satu tewas, satu luka berat) akibat kekerasan fisik," tulis Cak Imin dalam akun Twitternya, yang juga mengatakan, "Sampai kapanpun kita orang Indonesia tidak bisa menerima dalam bentuk apapun. Tidak ruang sedikitpun untuk itu".
Sampai kapanpun kita orang Indonesia tidak bisa menerima dalam bentuk apapun #KekerasanPadaAnak. Tidak ruang sedikitpun untuk itu.— a muhaimin iskandar (@cakiminpkb) July 2, 2017
Gus Ami menilai bahwa kekerasan pada anak merupakan perbuatan keji yang sulit untuk dilihat dengan kasat mata. Dan seluruh elemen masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap hal itu.
"#KekerasanPadaAnak adalah kejahatan keji yang tak tampak dan ada di dalam ruang sekitar kita di rumah serta potensial dilakukan. @kpp_pa," lanjutnya.
Pria yang juga menjadi Ketua Pembinda DPN Gerbang Tani tersebut juga mengajak pemerintah yang berkepentinga serta seluruh masyarakat untuk memperkuat kampanya anti-kekerasan terhadap anak agar kerjadian serupa tak kembali terjadi di Indonesia.
"Mari kita semua kembali memperkuat kekuatan kampanye anti #KekerasanPadaAnak di Indonesia. Kejadian tewasnya anak dianiaya di Tasikmalaya adalah sekuen yang akan terus terjadi bila kita berdiam dan remeh terhadap #KekerasanPadaAnak," tegasnya.
Kekerasan pada anak, lanjut Gus Ami, merupakan bayang-bayang kelam bagi masa depan akhlak bangsa. Untuk itu, dia pun mengutuk kekerasan pada anak dan menegaskan bahwa perlakuan tersebut tidak boleh menjadi bagian dari kehidupan di Indonesia.
"Data #KekerasanPadaAnak yang tersaji menjadi hantu masa depan akhlak bangsa kita yang bisa keadaban Indonesia. Apapun bentuk #KekerasanPadaAnak, dari yang ringan hingga berat tidak boleh menjadi bagian kehidupan orang Indonesia."
Saat ini, lanjutnya, kita semua jadi Duta Pelindung Anak di Indonesia dan di manapun. Maka dari itu, Gus Ami mengajak semua warga PKB dan semua warga Indonesia menggunakan mimbar keagamaan untuk menyuarakan kampanye anti #KekerasanPadaAnak, sebab #KekerasanPadaAnak jelas merusak formasi dan fondasi akhlak bangsa Indonesia di masa depan. (*)
COMMENTS